Pengaruh self regulated learning terhadap adversity quotient pada santri Rumah Tahfidz Al Hidayah Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.51468/jpi.v4i2.148Keywords:
Adversity Quotient, Penghafal Al-Qur’an, Self Regulated LearningAbstract
Rumah Tahfidz Al Hidayah Yogyakarta adalah salah satunya dari beberapa tempat untuk memunculkan bibit penghafal Al Qur’an yang induknya ada di Rumah Tahfidz Daarul Qur’an berada di bawah naungan Yayasan Darul Qur’an Nusantara. Terdapat kenyataan bahwa selalu ada hambatan serta rintangan yang menyertai seorang santri dalam melalui proses hafalan Al-Qur’an. Dan membuat para santri yang ada di Rumah Tahfidz Al Hidayah Yogyakarta perlu memiliki strategi yang tepat (Self Regulated Learning) dan daya tahan yang kuat (Adversity Quotient) sehingga proses untuk mencapai hafalan Al-Qur’an dapat dilaksanakan dengan baik. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Dengan populasi penelitian ini yakni santri Rumah Tahfidz Al Hidayah Yogyakarta dengan jumlah 50 santri. Dikarenakan total populasinya yang kurang dari 100 sehingga peneliti menetapkan seluruh populasi untuk diteliti, maka peneliti dalam hal ini mempergunakan keseluruhan populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode angket. Teknik analisis data yakni menggunakan teknik regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh Self Regulated Learning terhadap adversity quotient santri Rumah Tahfidz Al Hidayah Yogyakarta.
References
Fasikhah, S. S., & Fatimah, S. (2013). Self-regulated learning (SRL) dalam meningkatkan prestasi akademik pada mahasiswa. Jurnal ilmiah psikologi terapan, 1(1), 145–155.
Fauziah, H. H. (2015). Fakor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik pada mahasiswa fakultas psikologi uin sunan gunung djati bandung. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 2(2), 123–132.
Langit, N. S. (2021). Hubungan Antara Self Regulated Learning Dan Adversity Quotient Pada Mahasiswa. Universitas Gunadarma.
Maullasari, S., Indah, M. N., & Hidayanti, E. (2021). Integrasi Bimbingan Agama Dan Bimbingan Vokasional Dalam Menumbuhkan Adversity Quotient Bagi Remaja. International Virtual Conference on Islamic Guidance and Counseling, 1(1), 41–54.
Milasari, Badarussaymsi, & Syukri, A. (2021). Filsafat Ilmu dan Pengembangan Metode Ilmiah. Jurnal Filsafat Indonesia, 4(3), 217–228. https://doi.org/10.33487/mgr.v3i1.3932
Rachimi. (2017). Hubungan Self Regulated Learning dengan Adversity Quotient pada Siswa Tahfidz SMA Sains Al-Qur’an Wahid HasyimYogyakarta Tahun Pelajaran 2016/2017. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Rifandi, A., & DS, T. N. E. (2020). Prokrastinasi Akademik Ditinjau Dari Self-Regulated Learning Pada Santri Putera Pondok Pesantren Al-Hikmah 2 Brebes. PROSIDING SEMINAR NASIONAL MILLENEIAL 5.0 FAKULTAS PSIKOLOGI UMBY, 206–211.
Stoltz, P. G. (2000). Adversity Quotient: turning obstacles into opportunities (Mengubah hambatan menjadi peluang). In Terjemahan oleh: Hermaya T. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Syam, M. B. (2015). Sinergitas Pemikiran Muhammad Natsir di Bidang Teologi, Pendidikan dan Poltik: Suatu Kajian Perspektif Pemikiran Politik Islam. The POLITICS: Jurnal Magister Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, 1(2), 163–172.
Yasinta, Y., & Fernandes, R. (2020). Pengaruh Penggunaan Jejaring Sosial Geschool terhadap Minat Belajar Siswa di SMP Negeri 11 Padang. Jurnal Sikola: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pembelajaran, 1(3), 168–174. https://doi.org/10.24036/sikola.v1i3.26
Zimmerman, B. J., & Schunk, D. H. (2013). Reflections on theories of self-regulated learning and academic achievement. In Self-regulated learning and academic achievement (h. 282–301). Routledge.